Sabtu, 03 November 2007

Era Baru Perlawanan al Qassam Terhadap Penjajah Israel
(laporan)
[ 03/11/2007 - 12:13 ]


Gaza - Infopalestina: Aksi-aksi spektakuler dan berani yang dilakukan para mujahidin gerakan Hamas pada bulan Oktober yang baru lalu, telah memaksa pasukan Zionis Israel untuk mengakui kekuatan sayap militer gerakan, Brigade Izzuddin al Qassam, kemajuannya yang signifikan dalam melakukan perlawanan dan sekaligus mengakui sulitnya mereka merangsek masuk di Jalur Gaza.
Tiga aksi militer terakhir yang dilakukan Brigade al Qassam menegaskan bahwa sayap militer Hamas ini tidak akan membatasi diri dalam perlawanannya yang bersifat defensif menghadapi aksi-aksi militer zionis Israel - sebagaimana dijelaskan Jurubicara Brigade al Qassam Abu Ubaidah - namun akan bergerak pada tahap penyerangan dan Israel harus bersiap-siap menunggu mendapatkan serangan itu.
Dalam aksi-aksi terakhir ini al Qassam melakukan penyergapan terhadap pasukan Israel, terlibat dalam baku senjata jarak dekat dengan pasukan khusus Israel, mengakibatkan kerugian nyawa dan logistik di pihak penjajah (seperti dipaparkan dalam konfernsi pers oleh Brigade al Qasssam dengan memperlihatkan potongan-potongan tubuh serdadu zionis Israel), dan melancarkan serangan dengan menggunakan senjata otomatis kaliber 14,5mm ke arah pesawat-pesawat tempur Apache hingga membuat mental pasukan Israel semakin jatuh.
Di antara aksi-aksi spektakuler ini adalah serangan terhadap permukiman Yahudi terbesar di Tepi Barat, permukiman Yahudi "Ariel", serangan terhadap anggota keamanan dan imigran Yahudi yang tengah dalam perjalanan menuju permukiman tersebut. Sementara para pelaku aksi brhasil meloloskan diri dari lokasi dalam keadaan selamat. Demikian juga serangan terhadap kapal militer Israel dengan menggunakan senjata otomatis di pantai Rafah, wilayah selatan Jalur Gaza, sekaligus memaksa mereka untuk kembali ke tengah laut.
Realita ini didukung dengan kesaksian-kesaksian dari medan pertempuran. Pangamat militer Israel Rony Daniel mengutip pernyataan para serdadu Israel yang meneaskan realita itu. "Mereka menghadapi pasukan militer reguler yang bertempur secara sangat modern seperti cara yang dipakai Hizbullah di Libanon. Mereka menyergap pasukan Israel dengan sangat berbahaya, apabila melepaskan tembakan pasti kena, kemampuan mereka sangat akurat." Daniel menegaskan para serdadu Israel "tidak sedang pergi rekreasi di Jalur Gaza, namun mereka menghadapi pasukan militer reguler terlatih dan modern.
Sementara itu media massaIsrael mengutip pernyataan Komandan Kesatuan Tempur Militer Israel Jenderal Tzeshko Tamir yang mengatakan bahwa gerakan Hamas tengah membangun pasukan militer di Jalur Gaza. Kemampuan mereka terus membaik dari hari ke hari. Bahkan harian Israel Ma'arev sampai-sampai mengatakan, "Gerakan Hamas tidak pernah takut terhadap entitas Israel."
Bisa dibilang, aksi militer berani yang dilakukan Brigade al Qassam ke permukiman Yahudi "Ariel" telah menimbulkan benturan di kalangan intelijen Israel karena aksi yang dilakukan sayap militer Hamas ini tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Hal inilah yang membuat mereka semakin cemas dan khawatir pascaaksi terakhir yang dilakukan al Qassam.

Tragedi Intelijen

Sumber-sumber keamanan Israel dalam laporan yang dilansir harian Israel Yedeot Aharonot menyebut aksi-aksi yang dilakukan Brigade al Qassam terakhir adalah tragedi terbesar intelijen pada abad terakhir dan tidak pernah terjadi semisalnya dalam sejarah dinas intelijen dunia.
Dalam aksi-aksi ini terungkap bahwa sayap militer gerakan Hamas ini telah mencatat perkembangan kekuatan roket yang dimiliki gerakan. Selait roket al Qassam, harian Israel Ma'arev mengisyaratkan bahwa sel militer al Qassam memiliki senjata roket anti tank. Hal ini menambah kemampuan perlawanan yang untuk pertama kalinya, pada bulan Oktober lalu berhasil menembakan roket jarak menengah ke arah permukiman Yahudi Netifut di Nagev, wilayah selatan Palestina terjajah 1948. Hal ini mendorong para pemimpin militer zionis Israel menganggap serangan roket jenis ini sebagai eskalasi bahaya yang mengancam Israel.
Menurut pendapat para pengamat, semua indikasi yang dihasilkan dari data-data aksi terakhir yang dilakukan Brigade al Qassam akibat keberanian dan akurasi serangan terhadap target, serta taktik militer yang digunakan, menunjukan bahwa Brigade al Qassam telah menuju era baru dalam konflik melawan entitas zionis Israel. Artinya bahwa "kaedah kermainan telah berubah" dalam menghadapi militer penjajah Israel di masa mendatang. Sebagaimana ditegaskan Jurubicara al Qassam Abu Ubaidah, pihaknya mengingatkan militer Israel untuk melakukan pendudukan atas Jalur Gaza atau melakukan agresi ke sana. Karena kedatangan mereka ke Jalur Gaza bukanlah untuk rekreasi bagi serdadu-serdadu Israel. Hal itu bisa dilihat dari kerugina jiwa dan logistik yang benar-benar telah terjadi atau mungkin akan menjadi kenyataan lagi di masa mendatang.
perlu diingat bahwa laporan militer Israel telah mengakui sulitnya mereka merangsek masuk ke wilayah Jalur Gaza walau hanya satu kilometer saja. Ini adalah pengakuan yang tidak biasanya terjadi pada waktu-saktu sebelumnya.
Para pengamat meyakini bahwa kondisi baru gerakan Hamas di Jalur Gaza sejak bulan Juni lalu telah memberi andil dalam perkembangan kualitas kekuatan Hamas. Secara singkat, petinggi penting gerakan Hamas Dr. Mahmud Zehar mengungkapkan hal itu dengan mengatakan bahwa Hamas telah menjadi sangat kuat dari sebelumnya, karena telah memiliki institusi keamanan, militer dan perlawanan. (seto)

Minggu, 28 Oktober 2007

FAO : Israel Penjajah Terburuk Sepanjang Sejarah
28/10/2007

Infopalestina-New York : Badan PBB untuk urusan makanan FAO mengecam keras tindakan Israel terhadap rakyat Palestina. Ia menganggap Israel sebagai penjajah paling buruk sepanjang sejarah ummat manusia.
Delegasi FAO untuk PBB Jan Gilar menyebutkan, Israel sebagai satu-satunya Negara di dunia yang menolak tunduk pada undang-undang internasional. Situasi di Palestina saat ini sangat mengenaskan. Kondisi ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah penjajahan manusia terhadap manusia lainya.
Dalam pernyataan yang disiarkan salah satu televise New York kemarin (27/10), Gilar mengatakan, apa yang dilakukan Israel sekarang ini adalah siasat pendudukan militer secara illegal. Oleh karena itu, di mata PBB Israel merupakan penjajahan paling buruk sepanjang masa.
Pendudukan yang dilakukan Israel menyebabkan bencana kelaparan di mana-mana disamping penganiyaan secara fisik terhadap rakyat Palestina. Namun yang menggembirakan di sana masih adanya perlawanan dari rakyat Palestina, kata Gilar mengungkapkan keoptimisanya. Tetap yang saya tidak mengerti saat ini, ungkap Gilar, bagaimana mungkin Uni Eropa bisa-bisanya bersatu dengann Israel dan AS dalam memerangi bangsa Palestina. Padahal Uni Eropa sebelumnya membatu Palestina
Yang harus dilakukan Uni Eropa saat ini adalah kembali kepada langkah semula. Karena Hamas telah didukung mayoritas rakyat pada pemilu yang diawasi langsung oleh Eropa sendiri
Lebih dari itu, situasi di Gaza dan Tepi Barat sekarang sangat buruk. Seperti laporan dari BPS Nasional Palestina menyebutkan, 65 % penduduk Tepi Barat saat ini menderita gizi buruk. Sementara di Gaza yang dihuni lebih dari 1,5 juta jiwa situasinya lebih parah lagi, akibat embargo yang terus menerus malanda bangsa yang minskin dan teraniaya ini.
Kemudian ia mengkritik peran PBB yang tidak punya daya ataupun upaya dalam menangani masalah Palesatina ini. Gila mempertanyakan eksistensi Tim Kuartet yang tidak punya kekuatan apapun kecuali hanya ngomong, ungkapnya. (asy)

Rabu, 24 Oktober 2007

24 Jam Israel Membantai 4 Warga Palestina
[24/10/2007


Tulkarm – Infopalestina: Tindakan kekerasan Israel terhadap Palestina terus menerus dilakukan. Selama 24 jam terakhir mereka membunuh seorang tahanan, membunuh pejuang perlawanan dan menghancurkan sebuah mobil seorang pejabat di Depdagri Palestina.
Tindakan kekerasan terakhir yang dilakukan oleh Israel berupa pembunuhan komandan inti di Batalion Alawiyah Nasher Shalahuddin, sayap militer dewan perlawanan kerakyatan yang bekerja sebagai ketua kantor dalam negeri urusan militer. Israel membombardir mobil yang dikendarai korban di Gaza tengah.
Sumber keamanan dan medis menyebutkan, sebuah pesawat Israel melepaskan sebuah roket ke arah mobil merek Mitsubishi yang melintas di jalan di depan Nasherat Gaza tengah. Akibatnya, roket mengenai mobil langsung dan menyebabkan korban Mubarak Ali Al-Hasanat (37). Korban sendirian mengendarai mobil.
Ir. Ehab Al-Ghasin, jubir Kementerian Dalam Negeri dalam pemerintah Haniya menegaskan, target Israel adalah Mubarak.
Sementara sumber dari Alawiyah Nasher menegaskan, korban adalah wakil komandan Alawiyah dan anggota Majlis Syura Majlis Askar berkeluarga dengan tiga anak tinggal di Derbalah tengah Gaza. Pihak Alawiyah berjanji akan membalas kejahatan Israel ini.
Pejuang dari Batalion Al-Quds
Serdadu Israel juga memembunuh Selasa pagi kemarin dua pejuang dari Batalion Al-Quds, sayap militer Jihad Islami di Jenin utara Tepi Barat setelah keduanya dikepung di sebuah kampung Sabah Al-Khair selama beberapa jam. Israel juga mengerakan pesawat helikopter Apache selama tiga dalam mengepung kampung Shabah Al-Khair.
Sempat terlibat baku tembak antara pasukan Israel dengan pejuang perlawaan Palestina Khalid Rabiq Abu Saqr (25) dari Batalion Al-Quds di Tulkarm dan Muhammad Mahmod Jawabirah (23) dari Kafr Rai dari tengah jenin. Kedua pejuang perlawanan itu akhirnya menemui ajalnya,
Sementara radio Israel mengaku seorang komandan mereka mengalami luka dalam baku tembak tersebut.
Seorang tahanan terluka dan 250 luka-luka
Tahanan Palestina juga tak luput dari kekerasan Israel. Senin pagi Israel membunuh seorang tahanan Muhammad Shabri Ashqar akibat siksaan satuan khusus Israel di Naqab.
Tahanan lainnya sebanyak 250 orang mengalami luka dengan tingkat berbeda, dua di antaranya dalam keadaan parah akibat kekerasan serdadu Israel di penjara Naqab. (bn-bsyr)
10 Bulan Israel Lakukan 50 Operasi Represif Terhadap Tahanan Palestina
[ 23/10/2007 - 10:14 ]

Ramallah – Infopalestina: Abdun Nasher Farawinah, peneliti khusus tahanan dan kepala Biro Pusat Statistik di Kementerian Tahanan Palestina menilai apa yang terjadi di penjara Naqab pagi ini (22/10) berupa penembakan tahanan Palestina hanya serentetan upaya represif Israel untuk menghancurkan semangat perjuangan Palestina.
Farawinah menegaskan, tindakan represif terhadap tahanan Palestina untuk tahun ini meningkat mendekati 50 operasi kekerasan dengan menggunakan satuan pasukan Nakhson dan Mutsada yang terkenal sangat ganas. Satuan ini memang dilatih khusus dan dibekali senjata berbagai macam jenis dari gas air mata hingga peluru tajam dan anjing. Mereka dilatih untuk mengendalikan tahanan berontak.
Ia berharap tidak ada yang korban luka di kalangan tahanan seperti yang terjadi di tahanan Auvar pada novemver 2005 yang menyebabkan 30 tahanan luka-luka. Ia menegaskan, di Naqab juga diberitakan terjadi kebakaran di unit C. Kejadian kebakaran ini bukan pertama kalinya. Di tahun 2004 dan 2005 juga terjadi kebakaran besar yag menyebabkan empat unit penjara terbakar dan sejumlah tahanan mengalami luka.
Namun Farawinah menilai kebakaran terbesar terjadi pada 27 Januari 2005 yang menyebabkan seorang tahanan Rasim Sulaiman Abu Gaza meninggal syahid. Sayangnya, di penjara itu tidak dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran sehingga para tahanan Palestina menjadi mangsa si jago merah.
Farawinah menegaskan, penjara Anshar 3 terletak di gurun Naqab sebelatan Palestina 48 di wilayah militer tertutup dan berbatasan dengan Mesir. Penjara ini sebenarnya adalah kamp militer Israel dan didirikan penjara di dalamnya. Dalam penjara ini mendekam sekitar 2350 tahanan, 700 tahanan administratif. Penjara ini pernah dibuka tahun 1988 dan ditutup 1996 kemudian dibuka kembali 2002.
Farawinah meminta kepada lembaga-lembaga HAM internasional terutama palang merah internasional untuk intervensi dan menekan Israel yang melanggar semua hukum internasional agar menyelamatkan tahanan Palestina. Sebab mereka mengalami berbagai tekanan dan siksaan kejam dari Israel yang terus menerus. (bn-bsyr)

Minggu, 21 Oktober 2007

Abbas dan Kelompoknya Hidup dalam Sekarat Politik dan Konstitusi

Abbas dan Kelompoknya Hidup dalam Sekarat Politik dan Konstitusi
[21/10/2007]
Infopalestina-Gaza: Sekjen Fraksi Perubahan dan Reformasi (Hamas) di parlemen Palestina, Musyir al Misri mengatakan Presiden Abbas dan kelompoknya saat ini hidup dalam kondisi sekarat politik dan konstitusi.
Pernyataan al Misri tersebut menanggapi berita yang beredar di media massa Palestina dan Arab yang menyebutkan bahwa Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pembicaraan dengan Menlu Amerika Condoleezza Rice mengancam akan mengundurkan diri apabila tidak dicapai penetapan jadwal waktu dan perumusan persoalan solusi final dalam dokumen yang harus disepakati di akhir pertemuan konferensi musim gugur mendatang di Amerika. “Ini adalah ekspresi kondisi sekarat politik dan konstitusi yang dialami Presiden Abbas dan kelompoknya,” ungkap al Misri.
Al Misri meragukan kesungguhan Abbas dalam mengajukan pengunduran diri tersebut. Dia mengatakan, “Saya yakin Presiden Abbas lebih lemah untuk mengajukan langkah berani, menghadapi bualan Zionis dan Amerika, mengaitkan antara kemajuan konferensi dengan pengunduran diri. Ini mencerminkan sejauh mana kelemahan yang dialaminya dalam pembicaraan dengan Rice dan Olmert. Jelas, ini adalah masalah yang sangat berbahaya bila seseorang dalam posisi seperti ini dan dalam babak berbahaya dan pelik seperti ini menghadapi konferensi yang seharusnya di menjadi orang yang tegas dalam menghadapi realitas yang sakit ini.”
Dia menegaskan, semua masalah menunjukan ekspresi kekacauan yang dialami presiden. Dia mengatakan, “Jelas bahwa semua masalah berkaitan dengan kondisi sekarat. Undang undang tidak memperkenankan melakukan kesepakatan yang mengorbankan hak-hak dan prinsip-prinsip bangsa Palestina. Ini menegaskan sejauh mana kelinglungan yang dialami para pemimpin perundingan dan tingkat kekacauan internal, serta tidak adanya kemampuan mereka menghadapi periode dan agenda yang ingin dipaksakan terhadap bangsa
a Palestina.”
Dia menyebut ini adalah merupakan hasil alami dari pilihan politik secara penuh yang diambil Presiden Abbas seraya mengabaikan dialog internal dengan pihak Palestina, Arab dan dunia Islam. Al Misri mengatakan, “Saya yakin kondisi lemah yang dialami presiden ini adalah akibat alami bagi siapa saja yang meninggalkan bangsa dan umatnya, bahkan justru menyerangnya dengan bantuan pihak musuh. Menggagaikan kesepakatan dan kebijakannya kepada Amerika dan Zionis Israel. Ini semua harus menjadi pertimbangan kembali Presiden Abbas. Karena pihak musuh tidak akan memberinya apa-apa. Dia harus kembali kepada politik yang lurus, kembali ke pangkuan bangsa serta umat Arab dan dunia Islam. Inilah pilihan yang menjamin pengembalian hak-hak Palestina.” (seto)

Jumat, 19 Oktober 2007

Sebuah Kritik untuk MetroTV (juga Editorial Media Indonesia)

Tadi malam saya menyaksikan tayangan dialog “Save Our Nation” di MetroTV. Dimoderasi oleh Rizal Malarangeng, menghadirkan pembicara Saiful Mujani (Direktur Eksekutif LSI), Tatat R. Utami (Profesional) , dan M. Ikhsan Loulembah (Aktivis Demokrasi). Hampir kesemua nama tidak terlalu asing bagi saya, karena pernah saya simak dalam milis JIL, begitu pula Deny JA, yang sebelumnya menduduki jabatan yang kini diduduki Saiful. Tema dialog malam tadi adalah Sekularisasi Politik Islam di Indonesia.

Dialog diawali dengan paparan hasil survey LSI (entah dengan subyek sample yang mana) oleh Saiful bahwa 60% lebih masyarakat Indonesia menyatakan ketidak setujuannya tentang penggabungan agama (dalam pengertian bahwa agama hanya mengatur masalah futuristik, abstrak, dan personal) dengan kehidupan bernegara (baca: politik). Bahasan kemudian bergulir dengan sekilas kontradiksi hasil survey tersebut dengan realitas peningkatan “keshalihan” masyarakat Indonesia yang (salah satunya) direpresentasikan secara simbolik, semisal melalui penggunaan jilbab (baik dalam artian kerudung maupun hijab).

Menanggapi hal tersebut, Tatat dan Ikhsan cukup cerdas menganalisis bahwa realitas peningkatan keshalihan dipengaruhi oleh perubahan/pengayaan pengajaran (dakwah) nilai-nilai agama (baca: Islam). Kini kemasan dakwah lebih populis, mengikuti zaman, demikian halnya dengan jilbab yang hadir sebagai bagian dari mode dan tren. Kini, jilbab tidak identik dengan ideologi. Ia boleh jadi hanya ekspresi mode.

Peningkatan religiusitas ini bersifat individual dan sama sekali tidak direpresentasikan dalam wilayah politik. Masyarakat tetap menganggap agama dan politik adalah domain yang berbeda (atau mungkin mereka takut agama yang suci dikotori oleh kebusukan fenomena politik dewasa ini, -ini kata saya). Dodolnya, Rizal bilang kurang lebih begini “Ternyata keresahan tentang radikalisme yang timbul seiring meningkatnya penggunaan jilbab dan aktivitas keagamaan tidak terbukti”. Yang saya herankan adalah: What the hell “keresahan” sih maksudnya? Aih, dikaitkan dengan “radikal” pula! Kesannya jilbab identik dengan sesuatu yang jahat.

Pembicaraan kemudian pelan-pelan bergeser ke wilayah politik praktis riil yang kemudian mengerucut pada dua akronim, yakni PKS dan Golkar. Anyway, saya menghitung lhoo betapa seringnya si Saiful ini menyebut dan mengkomparasikan PKS dengan Golkar. Jadi ragu nih sama LSI.

Di “segmen” politik ini Saiful bilang, buktinya walau tingkat religiusitas naik, animo orang terhadap partai berbasis Islam masih tidak meningkat. Yang dimaksud partai Islam dalam dialog ini adalah PKS dan PPP (sedang PAN dan PKB dimasukkan sebagai partai dengan latar belakang ormas. Padahal, kalo dipikir.. ormas Islam juga. PKB menurut saya masih berada dalam domain Islam. Well, “nice try” untuk mengarahkan dialog). Kalau pun PKS mengalami peningkatan suara, itu lebih karena suara limpahan dari partai dari lini yang kurang lebih sama (yakni PPP). Saiful menyebut ini sebagai fenomena “jeruk makan jeruk”.

Kedodolan yang kedua dilakukan oleh Saiful. Saiful bilang begini kurang lebih “Kalo yang terjadi adalah PKS dapat menyaingi suara Golkar, misalnya. Maka baru dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia tidak sekuler”. Mengapa saya bilang Saiful dodol?
1. Saiful sebaiknya buat survey baru deh.. mengapa orang pilih PKS. Saya heran, phobia terhadap Islam justru melahirkan kebodohan-kebodohan intelektual yang tidak perlu dan seringkali bertentangan dengan budaya berpikir ilmiah.
2. Saiful melupakan faktor sejarah. Masyarakat Indonesia memilih Golkar (juga PDIP dan PPP) bukan karena masalah sekuler atau tidaknya, melainkan lebih dominan karena faktor “kebiasaan” dan “keakraban” masyarakat yang selama 30 tahun lebih hanya melihat tiga gambar partai tersebut. Belum lagi soal dana kampanye partai-partai incumbent ini.. yang nilainya fantastis. Sementara masyarakat kebanyakan masih lebih suka “dicocok” hidungnya daripada dicerdaskan. Mereka akan lebih suka “dicerdaskan” dengan duit. Masyarakat Indonesia itu masokis sepertinya.

Ikhsan dan Tatat menimpali, pilihan orang kepada PKS bukan karena aspek ideologis, melainkan karena (jika boleh dibilang) marketing PKS yang bagus, yakni dengan nilai-nilai universal, figur baru, dan kampanye yang simpatik. Ikhsan bilang, jika PKS mau sedikit melonggarkan sisi ideologis, ini akan baik ke depannya. Tatat menambahkan soal tren musyarokah, yakni pemunculan calon-calon independen seperti Adang dalam Pilkada DKI kemarin, sebagai salah satu keunggulan PKS.

Kedodolan ketiga, kembali dilakukan oleh pak Saiful. Saiful justru tidak sependapat dengan Ikhsan dan Tatat. Kata Saiful, ini justru di sisi lain bisa memperlemah PKS, sebab masyarakat jadi tidak dapat melihat sisi “ke-PKS-an”nya, sembari mencontohkan koalisi PKS dan Partai Kristen (dia gak nyebut partai apa) di Papua. Inkonsistensi telah terjadi, Para Pemirsa! Semula Rizal bicara soal citra ekstrimisme Islam dan Saiful tidak berkomentar apa pun. Saiful menekankan bahwa yang dikemukakan adalah hasil survey LSI. Sementara pada paro terakhir diskusi Saiful bicara soal (yang menurut saya) adalah pendapatnya sendiri.

Jika boleh saya lawan dengan pendapat saya (yang tidak ada basis surveynya juga..jadi imbang), masyarakat justru merasa lebih nyaman dengan warna PKS yang tidak terlalu “ideologis” (saya jamin di satu titik orang yang waras akan bingung dengan kata “ideologis” di sini). Itu logika sederhana saja, sebagaimana kampanye Aa Gym, Uje, dll. Warna PKS akan hilang jika para petingginya tidak lagi merepresentasikan nilai moral dan integritas, serta tidak berkembang seiring “logika” beragama masyarakat (misal. Sibuk poligami, sibuk membuat sistem baru seperti khilafah). Maka, melalui tulisan ini berbekal cinta saya ingin mengingatkan para anggota dewan dari FPKS, agar tetap menjaga diri dan keluarga dengan baik. PKS sedari mula telah melekatkan kata “dakwah” dengan entitasnya. Maka, sekali tercoreng, dakwah Islam di negeri ini dapat porak poranda. Era musyarokah juga bukan era yang tanpa tantangan. Dalam arena politik, aspek keshalihan harus diejawantahkan lebih lanjut dalam
kelihaian sekaligus kesucian. Sebelum calon Kada DKI resmi diumumkan, misalnya, politisi lihai pasti melihat PKS sebagai sebuah kekuatan (baca: tameng) yang harus diajak berkoalisi.

Pada akhir dialog saya punya kesimpulan tersendiri. Religiusitas bangsa ini masih dini/prematur, maka tak heran jika secara parsial bangsa ini masih sekuler. Namun saya percaya bahwa jika tingkat religiusitas suatu bangsa sudah mapan, maka secara otomatis, perubahan sistemik akan terjadi, pun dalam sektor kenegaraan dan politik. Jadi kalaupun ada pihak yang takut dengan ketiadaan kehidupan sekuler, ya.. menurut saya suatu saat itu akan terjadi. Lalu, mengapa pula mesti ketakutan dengan ketidak-sekuleran kehidupan negara? Saya tidak tahu Rizal Malarangeng belajar agama (baca: Islam) dimana, namun yang saya pelajari, dalam kehidupan Rasulullah saw. tidak ada pemaksaan keimanan, tidak ada hukuman bagi orang bukan-muslim, karena syariah berlaku hanya bagi pemeluknya. Sementara soal ekonomi syariah, Barat justru lebih maju dan obyektif menerima hal tersebut sebagai keunggulan.

Satu lagi, ada ungkapan yang dikemukakan Rizal, yang disitir dari Bung Karno, yakni “Barang siapa yang melawan sejarah, maka akan digilas olehnya”. Kurang lebih demikian. Kalimat ini dilontarkan setelah berbicara soal “pelenturan” yang perlu dilakukan PKS. Nah, saya ndak mudheng lho.. sebenarnya apa pentingnya kalimat itu (ini sama sekali terlepas dari keskeptisan atau keagnostikan saya terhadap Bung Karno). Seakan sejarah adalah sesuatu yang mutlak. Saya rasa kehadiran ICT juga sudah mampu membuktikan bahwa sejarah adalah kisah orang-orang menang, dan yang lebih penting sejarah bukanlah suatu pola yang perlu dilestarikan. Saya rasa ungkapan tersebut tidak tepat untuk menegaskan bahwa PKS perlu berinovasi dan semakin giat menunjukkan wajah ramah Islam.

Boleh percaya, boleh tidak, tapi dialog malam tadi berubah tema jadi “Masa Depan Politik PKS”. Lalu, dimana esensi “Save Our Nation”nya ya… jika isi dialognya tidak mencerahkan?(http://warastuti.blogspot.com)

Kamis, 18 Oktober 2007

Invasi Baru Israel ke Tepi Barat Persiapan Konferensi
Musim Gugur

[18/10/2007Serangan Israel berlanjut terus di Tepi Barat dan Jalur Gaza menjelang konferensi Musim gugur di Was


Gaza – Infopalestina: Pemerintah pelaksana Palestina pimpinan Ismael Haniya menilai serangan Israel di wilayah Farahin timur Khan Yunis, selatan Jalur Gaza setelah sebelumnya di kota Nablus sebagai bagian dari persiapan konferensi musim gugur.

Pasukan Israel kemarin (17/10) menyerang wilayah Farahin selatan Jalur Gaza dengan tembakan yang bertubi-tubi, membabat perkebunan dan menewaskan seorang kelompok perlawanan dan menculik lima orang lainya. Seorang serdadu Israel tewas dalam baku tembak di sana.

Melalui jubirnya, Thahir An-Nunu menyatakan, pemerintah Palestina menilai serangan Israel dilakukan pada saat kunjungan Menlu Amerika ke Israel yang menegaskan bahwa niat Israel untuk menuju perdamaian palsu belaka. Pemerintah Palestina mengecam keras tindakan ini. Meski demikian, rakyat Palestina tidak akan mengalah. Pemerintah Palestina juga meminta agar tidak dilakukan pertemuan dengan Israel. (bn-bsyr)

Menanti Skandal di Konferensi Musim Gugur

Menanti Skandal di Konferensi Musim Gugur
[ 18/10/2007 - 01:38 ]

Fahmi Huwaidi

Asy-syarq Al-ausath

Penulis termasuk yang heran dengan reaksi negara-negara Arab serius menanggapi konferensi musim gugur. Sebab yang terjadi di Israel adalah sebaliknya. Jika tujuannya adalah menyepakati “deklarasi kepentingan” atau “deklrasi prinsip-prinsip” yang diajukan tanpa ada komitmen dari Israel sedikitpun, sementara Abu Mazen akan memberikan kompromi dalam segala hal, apa lantas gunanya terhadap dunia Arab? Kenapa Arab harus terlibat dalam skandal politik seperti ini?
Banjirnya komentar yang dipublikasikan media Israel menunjukkan betapa mereka sangat melecehkan konferensi dan pesertanya. Alov Be di Haaretz (06/09) mengatakan, “Olmert dan Abu Mazen dua pemimpin lemah. Proses politik saat ini hanya sekedar proses untuk proses. Tujuannya agar ada gerak politik tidak lebih. Olmert mengetahui hal ini dengan baik sebab ia sadar dirinya tidak akan menghasilkan apapun.”
Mungkin munculnya di antara peserta dari Timur Tengah di konferensi sebagai capaian diplomasi lumayan. Namun hasil politik konferensi akan ditentukan di Tepi Barat dan Jalur Gaza bukan di taman hijau depan gedung putih Washington.
Kehadiran Ben Tsur, mantan kepala Deplu Israel, menurut artikel Alov di Yediot Aharonot (16/08) bahwa ujian terpenting bagi diplomasi Israel terwujud dalam pencegahan konferensi ini menjadi titik temu pertemuan antara politik Amerika yang tersesat di jalan dan politik Israel yang kehilangan daya telaah. Sehingga konferensi ini akan berubah menjadi fase tansisi menuju kekuasaan Arab.
Yosef Labied, mantan wakil PM dan mantan Mahkamah Agung Israel – teman terdekat Olmert – mengatakan di artikelya di Maarev mengomentari pertemuan Abu Mazen dan Olmert sebagai pertemuan yang mengundang tawa karena hanya menyia-nyiakan waktu.
Ia menambahkan, Olmert dan Abu Mazen paham tidak akan menemukan kesepakatan damai lainya meski terlibat dalam pembicaraan. Sebab Israel tidak mungkin memberikan kompromi kepada Palestina di Tepi Barat. Karena ada kemungkinan Hamas akan menguasai Tepi Barat setelag berhasil menguasai Jalur Gaza, Abu Mazen akan diusir, Haniya akan umumkan Palestina merdeka, roket Al-Qassam dan Katisyosha akan menyerang bukan saja ke Sidrot namun juga Natania, Saba, bandara Ben Gorion, hubungan transportasi Israel akan putus dengan dunia, Olmert, Barak tidak akan mampu mengendalikan situasi. Labid mengisyaratkan ketidakberdayaan pemerintah Israel menghilangkan permukiman di Tepi Barat.
Pemikir dan kolumnis Israel Doron Rozeneblom mengisyaratkan dalam artikelnya di Yediot Aharonot soal kesia-siakan pertemuan Olmert dan Abu Mazen.
Kolumnis dan wartawan Gadoon Leivi yang berafiliasi kepada aliran “things before Israeli” mengejek pertemuan Abu Mazen dan Olmert sebab pemerintah Israel sendiri yang menolak prakarsa Arab untuk perdamaian. Ia mengatakan “dalam impian kami yang paling kacau, kami tidak percaya bahwa suatu hari semua dunia Arab akan mengulurkan tangannya untuk berdamai, sementara Israel menolak uluran tangan itu. Kini sudah tiba saatnya kebenaran itu terungkap. Dan harus dikatakan bahwa Israel tidak ingin perdamaian. Pengakuan Israel sebagai pencinta perdamaian sudah berakhir. Sebaliknya sejak saat ini Israel sebagai tidak peduli dengan perdamaian”.
Benarlah pengamat di Yediot Aharonot, Carmon ketika menyatakan, gerak politik sekarang ini hanya gema dari kekuasaan Hamas terhadap Jalur Gaza. Hamaslah yang memaksa Olmert untuk tampil kepada dunia bahwa dirinya di pihak membantu Abu Mazen.
Hanan Kartezel, pengamat kawakan Israel mengulang-ulang ungkapannya, “Meski Abu Mazen memberikan kepala-kepala pemimpin Hamas dan Jihad Islami dalam wadah perak, Olmert tidak akan memberikan apa-apa kepada Palestina”
Ketika dilansi di asy-syarq ausath laporan dari korespondennya di Tel Aviv bahwa; pasca penyelenggaraan konferensi Israel – Palestina, Menhan Israel Jenderal Jay Iskanra berhasil memborgol PM Israel Ehud Olmert agar tidak memberikan janji meringankan penderitaan rakyat Palestina di Tepi Barat kepada Abu Mazen. Misalnya dengan menghilangkan perlintasan dan membuka jalan-jalan. Jenderal ini merencanakan dengan menyampaikan surat kepada pemerintah ketika menolak pembebasan tawanan Palestina dengan alasan itikad baik terhadap Abu Mazen. Alasan penolakan jenderal Israel ini adalah karena tawanan Palestina itu adalah kelompok teroris. Padahal pada saat yang sama, tawanan Israel masih berada di Arab.
Ringkasnya, tujuan surat itu adalah menuntut agar pemerintah Israel tidak memberikan janji-janji kepada Palestina dalam hal-hal kecil seperti ini. Apalagi dalam hal-hal besar sebelum memperoleh persetujuan dari pimpinan militer Israel. artinya, para elit militer Israel ingin agar Olmert mengambil tapi tidak memberi. Ini sikap permanent Israel dalam banyak perundingan dengan Palestina dan Arab. (bn-bsyr)

Kewajiban Umat Islam terhadap Al-Aqsa

9 Kewajiban Ummat Terhadap Al-Aqsha

Kalau para ahli fiqh menentukan bahwa suatu kewajiban ada yang terbatas dari segi waktu, demi kemuliaan si pelaku atau karena kesitimewaan tempatnya. Maka suatu kewajiban yang agung yang harus dilakukan ummat pada zaman ini adalah terhadap Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama ummat Islam, al-Haram ketiga dalam ajaran Islam serta tempat isranya Rasulallah salallahu alaihi wasallam.
Ada sembilan kewajiban yang harus diemban ummat Islam saat ini, dimana pun mereka berada, yaitu :
1. Memproklamirkan jihad untuk membebaskan Al-Aqsha dan melindunginya dari para pengganggunya. Hal ini sudah disepakati oleh seluruh fuqoha Islam. Mereka telah menetapkan, bahwa barang siapa yang menjajah sejengkal tanah dari kaum muslimin, maka hukumnya menjadi fardhhu ain bagi seluruh ummat Islam membebaskannya. Seorang perempuan boleh keluar tanpa izin dari suaminya, seorang budak boleh pergi tanpa izin dari majikanya, seorang anak boleh berangkat tanpa izin orang tuanya. Kalaupun Al-Aqsha telah lama dijajah, tetapi kewajiban ini belum lepas dari pundak setiap muslim. Mereka wajib membebaskanya sebelum dihancurkan oleh yahudi dan digantinya dengan Haikal Sinagog buatan mereka.
2.Mengalirkan darah dan mengorbankan nyawa demi mejaga Al-aqsha dari kehancuran. Ini suatu keharusan, karena sesuatu yang diambil dengan darah maka harus dikembalikan dengan darah. Karena sesungguhnya amalan yang paling Allah cintai adalah mengalirnya setetes darah dalam jihad fi sabilillah. Dalam salah satu riawayt diterangkan, Allah sangat kagum bahkan tertawa ketika melihat seseorang menceburkan dirinya dalam medan perang. Sementara teman-temanya pada mundur, kemudian ia terbunuh oleh musuh.
3. Memberikan hartanya untuk modal Jihad Fi Sabilillah di Palestina, diantaranya untuk melindungi Masjid Al-Mubarak. Dana ini diperlukan untuk melakukan reovasi, memeliharanya dari kerusakan dan menggaji para pegawainya serta memberikan santunan bagi orang yang suka rela memelihara Al-Aqsha. Disamping untuk memberikan bantuan bagi para keluarga yang bekerja di Al-Aqsha. Disamping itu, dana tersebut dapat digunakan untuk melakukan profaganda dan informasi bagi masyarakat umum.
4. Menyisihkan waktu untuk sesekali mengunjungi Al-Aqsha bagi yang tinggal dekat denganya. Sebagaimana sabda Nabi salallah alaihi wasallam, setiap mayit terhenti amal terhenti amal ibadahnya kecuali orang yang berjuang di jalan Allah
5.Memanjatkan doa dan mengajak kaum muslimin yang ada di barat dan timur untuk menjaga Al-Aqsha serta melindunginya dari setiap penodaan. Doa adalah senjata orang mukmin.
6.Memebicarakan Al-Aqsha dalam setiap kesemptan dengan menyebut-nyebut urgensinya, keutamaanya. Hingga al-Aqsha menjadi topic pembicaraan di setiap majelis, dijelaskan di setiap mimbar.
7. Yang mempunyai pengaruh atau pangkat menggunakan kedudukanya untuk melindungi al-Aqsha, mempertahankanya serta tidak pelit tarhadap apa yang akan mengangkat derajatnya dan menentramkan hatinya.
8. Menulis tentang al-Aqsha bagi yang biasa berdakwah lewat tulisan dengan menjelaskan sejarahnya, tempat-tempat bersejarah, kewajiban membelanya. Menguaraikan tentang kewajiban ummat terhadap al-Aqsha dengan menyerbarkan tulisan tersebut agar al-Aqsha menjadi pembicaraan di tingkat dunia. Al-Aqsha adalah waritsan dunia, tidak boleh diganggu gugat apalagi dihancurkan. Dan agar para pemikir di seluruh jagat ini melakukan pembelaan terhadap al-Aqsha dan menjaga kehormatanya.
9. Mengunjungi al-Aqsha, sebagaimana sabda Rasulallah sallallah alaihi wasalam, “Tidak disyariatkan bepergian kecuali bagi tiga masjid, Masjidil Haram, Masjidku ini (Masjid Nabawi) dan Masjid al-Aqsha. Dan dalam riwayat yang lain, “Datangilah masjid tersebut dan shalat di dalamnya, jika tidak mampu maka carilah minyak baker untuk menerangi dengan lampu-lampunya.
Dengan melakukan salah satu dari kesembilan kewajiban tadi, ummat Islam punya alasan di depan Allah ketika ditanya tentang pertanggung jawaban mereka terhadap al-Aqsha. Tanpa melakukan apapun dari kesembilan tadi maka, tidak ada udzur atau alasan yang dapat diterima di sisisNnya. Ia tidak akan dihiraukan oleh Allah. Semoga Allah menolong kita semua.

Rabu, 17 Oktober 2007

Selasa Pagi Berdarah, Dua Gugur Syahid!


Nablus – Infopalestina: -Pasukan Zionis Israel pagi kemarin, Selasa (16/10) membunuh seorang laki-laki tua Palestina dan melukai beberapa lainnya dalam sebuah penggrebekan yang mereka lakukan ke kotaNablus, utara Tepi Barat. Pada saat yang sama, pagi hari kemarin, seorang pejuang Palestina gugur syahid akibat luka yang ia derita.

Beberapa sumber medis menyebutkan bahwa pihak serdadu Zionis Israel melepaskan tembakan ke arah seorang penduduk bernama Abdu Shaker al-Wazer (70 tahun) saat ia membuka pintu rumahnya atas perintah para serdadu jahat tersebut yang tengah melakukan operasi militer di kampung Ra’s Aen di kota Nablus. Setelah peristiwa itu, orang tua itu dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya sudah tidak bisa tertolong lagi saat di tengah jalan, gugur syahid.

Dalam peristiwa yang sama, tiga pejuang Palestina terluka saat menghadang pasukan Zionis Israel yang tengah merangsek ke Kota Lama di Nablus pagi dini hari ini, Selasa (16/10).

Beberapa sumber lokal menyebutkan bahwa pasukan serdadu Israel melepaskan misil ke arah salah satu rumah yang melindungi sekelompok pejuang Palestina, bernama ‘Faris Lail’. Akibatnya, tiga diantarannya terluka, salah satunya terkena luka parah dan kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Di berita lain, dilaporkan bahwa pagi kemarin, Selasa (16/10) seorang bernama Basem Abu Sareah, yang bergelar ‘al-Qadhafi’ salah satu komandan kelompok Faris Lail di Nablus. Ia syahid akibt luka berat yang dideritanya dalam beberapa jam pagi kemarin bersa sejumlah kelompok perlawanan lainnya.

Sebelumnya ada lebih dari 30 tank militer Zionis Israel yang diiringi oleh buldoser-buldoser lainnya, telah merangsek kota Nablus pagi dini hari kemarin, Selasa (16/10) kemudian menyebar ke sejumlah kampung, ke halaman RS el-Ittihad dan rumah sakit nasional.

Sekedar mengingatkan saja, asy Syahid Abu Sareah ini beberapa waktu lalu mendapatkan ancaman pembunuhan oleh pihak Zionis Israel selama masa Intifadhah.

Hingga kini, saat berita ini diturunkan, pasukan Zionis Israel masih terus melakukan operasi militernya di kampung Ra’s Aen dan mengepung sejumlah rumah di jalan Kushaekah karena diduga ada para pejuang Palestina didalamnya. (AMRais)

UNTUKMU PARA SYUHADA


Aku hanya bisa cemburu melihat aksi yang engkau pertontonkan di mata dunia...... dengan jemari mungilmu engkau menggenggam batu itu dan melemparkannya ke wajah sang tirani yang merampas hakMU.dengan batu itu engkau runtuhkan kecongkakan mereka.dengan keberanianmu engkau hinakan mereka di mata dunia.dengan pekikan takbirmu engkau getarkan musuh musuhMU.

saudaraku Aku hanya bisa menangis dengan penderitaan yang menimpamu.Aku tahu bahwa air mata tidak bisa berbuat apa apa atas penderitaanmu.namun dengan tangisan ini Aku ikut terluka dengan lukamu yang menganga.dan dengan rintihan ini Aku berharap suatu saat Engkau mengajakku bermain sejenak menikamati indahnya hidup syuhada.cairo _buuts