Rabu, 05 Maret 2008

Pernyataan Sikap Kaukus Palestina DPR RI

Pernyataan Sikap Kaukus Palestina DPR RI Terkait tragedi Gaza


Pernyataan Sikap Kaukus Palestina DPR – RI

Hentikan Holocoust Zionis Israel terhadap Rakyat Palestina
Fraksi-PKS Online: Menyikapi pembantaian yang dilakukan oleh Israel
terhadap Rakyat Palestina di Gaza yang dilakukan sejak hari Kamis
(27/2/2008) sampai dengan Senin (3/3/2008). Pembantaian ini adalah
pembantaian terbesar yang dilakukan oleh Israel sejak paska Perang
Arab tahun 1967 lalu dimana korbannya lebih dari 120 orang gugur yang
sepertiganya adalah anak-anak yang tak berdosa dan lebih dari 200
orang rakyat Palestina lainnya terluka.

Menyikapi pembantaian yang dilakukan oleh Israel terhadap Rakyat
Palestina di Gaza yang dilakukan sejak hari Kamis (27/2/2008) sampai
dengan Senin (3/3/2008). Pembantaian ini adalah pembantaian terbesar
yang dilakukan oleh Israel sejak paska Perang Arab tahun 1967 lalu
dimana korbannya lebih dari 120 orang gugur yang sepertiganya adalah
anak-anak yang tak berdosa dan lebih dari 200 orang rakyat Palestina
lainnya terluka. Untuk itu Kami - Kaukus Palestina DPR RI dengan ini
menyatakan sikap sebagai berikut :

Sesuai amanat UUD 1945 yang anti penjajahan, maka Kaukus Palestina
mengutuk tindakan biadab Zionis Israel yang membantai Rakyat
Palestina yang sebagiannya adalah anak-anak yang tak berdosa. Dunia
harus segera bertindak untuk menghentikan pembantaian Zionis Israel
terhadap Rakyat Palestina yang kejadian kali ini tercatat merupakan
pembantaian terbesar oleh Zionis Israel sejak tahun 1967
Kaukus Palestina mendesak Pemerintah Indonesia ( yang mana Indonesia
sebagai salah satu negara Anggota ASEAN, OKI, dan PBB) untuk menjadi
motor penggerak dalam menghentikan aksi pembantaian Israel dan
menggalang solidaritas kemanusiaan untuk Rakyat Palestina
Kaukus Palestina meminta Pimpinan DPR melalui IPU (Inter
Parliamentary Union) untuk mendesak pembekuan keanggotaan Israel dan
meolak kesertaan delegasi Parlemen Israel di IPU dan berbagai Forum
Parlemen Internasional
Menghimbau seluruh Komponen Bangsa Indonesia (LSM, Ormas, Partai
Politik dan masyarakat) untuk membantu dengan segenap kemampuannya
meringankan beban Rakyat Palestina baik dengan memberikan sumbangan
dana solidaritas maupun dengan penyadaran informasi tentang kasus
atau kondisi yang sedang dialami oleh mereka dan senantiasa
mendoakannya.

Jakarta, 4 Maret 2008-03-04



Al Muzammil Yusuf
(Koordinator Kaukus Palestina)

Minggu, 02 Maret 2008

Lembaga HAM: Muslim Gaza Sekarat, ke Mana Kalian Wahai Kaum Muslimi



Zionis-Israel harus diseret ke pengadilan HAM Internasional atas kebiadabannya membunuh ratusan warga Gaza hanya dalam waktu dua bulan. Sejak Rabu (27/2) hingga Sabtu (1/3), dalam waktu tiga hari saja tentara-tentara Zionis Israel telah membantai sekurangnya 69 warga sipil Palestina termasuk bayi berusia lima bulan, anak-anak kecil, dan kaum perempuan.
Lembaga HAM Al-Haq yang banyak menyoroti kebiadaban Israel di Tanah Palestina menyatakan Dunia Islam harus sesegera mungkin mengambil langkah-langkah nyata dalam membantu saudara-saudaranya yang kini sedang dalam keadaan sangat tertekan, sangat ketakutan, sangat kelaparan, dan hidup di dalam neraka buatan Zionis.
“Israel jelas merupakan penjajah atas Tanah milik Bangsa Palestina. Setiap orang Palestina berhak memperjuangkan kemerdekaannya dan membebaskan negerinya dari penjajahan. Ini sesuai dengan hukum internasional!” tegas Lembaga HAM Al-Haq dalam rilisnya.
Selain itu, al-Haq juga menyerukan, “Saat saudara-saudara seimannya di Palestina, terutama di Jalur Gaza, sedang dalam neraka buatan musuh-musuh Allah, ke mana wahai kalian kaum Muslimin! Di mana engkau kaum Muslimin! Apakah kalian tidak tergerak sedikitpun untuk membantu saudara-saudara kalian di Gaza. Kondisi rakyat Palestina sudah sedemikian menyedihkan, masihkah kalian sibuk dengan urusan dunia?!”

Minggu, 17 Februari 2008

Bangsa Muslim di Eropa Merdeka

KOSOVO MERDEKA: Mahasiswa Albania menari-nari mengibarkan bendera Kosovo di Kosovska Mitrovica, Kosovo, kemarin (16/2).

PRISTINA - Sebuah negara baru dengan penduduk mayoritas muslim, Kosovo lahir di Eropa hari ini (17/2). Proklamasi kemerdekaan wilayah yang dulu menjadi provinsi Republik Serbia ini sudah tak terbendung lagi. Perdana Menteri (PM) Kosovo Hashim Thaci secara resmi sudah mengumumkan rencana proklamasi tersebut kemarin (16/2).

"Besok (hari ini, Red) bakal menjadi hari kemenangan, pemahaman, dan perwujudan janji negara untuk mengimplementasi keinginan rakyat Kosovo," kata Thaci. "Tidak ada apa pun yang bisa dilakukan Beograd (Serbia) untuk mempengaruhi perkembangan di Kosovo ini."

Kosovo menempuh jalan terjal untuk menuju kemerdekaan. Usaha pertama mereka pada 1990 gagal, karena diserbu Serbia. Pertarungan tak seimbang antara Serbia dengan gerilyawan Kosovo (KLA) ini menimbulkan tragedi pembantaian dan pengungsian besar-besaran. NATO dipimpin AS mengusir Serbia dengan serangan udara selama 78 hari. Kosovo kemudian berada di bawah perlidungan PBB dan NATO.

Setelah melalui pengorbanan luar biasa tersebut, kali ini usaha Kosovo mendapat dukungan hampir sepertiga negara-negara Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS).

Kosovo sudah memiliki bendera baru berlatar belakang merah dengan gambar garuda berkepala dua. Kelompok orkestra ternama Kosovo terus berlatih memainkan simfoni karya maestro Beethoven, Ode to Joy, untuk merayakan datangnya hari bersejarah tersebut.

Di ibu kota Pristina, ucapan terima kasih rakyat Kosovo kepada negara-negara pendukung kemerdekaan diwujudkan dalam bentuk arak-arakan spontan. Bendera Amerika dikibarkan bersama dengan bendera Kosovo. Selain itu ada juga grafiti terima kasih. Grafiti "Merci Sarkozy" sebagai ucapan terima kasih kepada Presiden Prancis Nicholas Sarkozy juga tertulis di tembok kota. Bendera Jerman, Turki, bahkan Rusia, juga dilukiskan di tembok-tembok.

Rusia, yang selama ini menolak kemerdekaan Kosovo, tak bisa membendung perkembangan ini. Moskow mengatakan tidak memiliki rencana untuk menetapkan sanksi kepada Kosovo, bila mereka benar-benar merdeka.

Yang mereka bisa lakukan adalah "menggerutu". Sekutu Serbia tersebut menegaskan bahwa keputusan Kosovo adalah kesalahan. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh kekuatan asinglah yang mendorong Kosovo memperjuangkan kemerdekaannya.

Uni Eropa berusaha merangkul Rusia, agar tak membuat keadaan jadi runyam. Komisioner hubungan eksternal UE Benita Ferrero-Waldner mengatakan bahwa Kosovo membutuhkan stabilitas. "Kami berharap bisa meyakinkan Rusia, bahwa keadaan Kosovo sekarang sangat tidak stabil," katanya.

Kosovo memang sudah siap berpesta. Di Pristina, poster-poster dukungan terhadap kemerdekaan sudah bertepabaran di jalan-jalan. Pada poster-poster tersebut tampak beberapa tulisan seperti: Untuk Sebuah Awal yang Baru untuk Kosovo; Selamat Datang Kosovo di Masa Depan.

Pesan-pesan yang sama juga dimuat di siaran-siaran televisi lokal. Surat kabar lokal The Bota Sot memberitakan, bahwa para anggota dewan perwakilan Kosovo telah diperintahkan untuk menetap di dekat Pristina sejak tadi malam.

Beberapa jam sebelum Thaci mengeluarkan ketetapan jadwal proklamasi itu, Uni Eropa telah setuju untuk mengirimkan pasukan polisi dan kehakiman ke wilayah Kosovo. Pasukan gabungan berkekuatan 2.000 orang itu akan mulai dikerahkan ke kawasan itu mulai pekan depan.

Misi tersebut akan dipimpin oleh Letjen (Pur) Yves de Kermabon dari Prancis, yang pernah menjadi panglima misi NATO di Kosovo pada 2004-2005 silam Sedangkan diplomat veteran Belanda Pieter Feith ditunjuk menjadi wakil khusus UE di Kosovo.

Sejak 1999, pasukan NATO (KFOR) masih menjaga Kosovo. Kosovo diperkirakan berpenduduk 1,9 juta-2,2 juta jiwa. Sebanyak 92 persen bersuku Albania beragama Islam. (AFP/BBC/zul/ami)

Selasa, 29 Januari 2008

TAHUKAH ANDA?

Ketika Vila di Bali Berpromosi di Israel

Jika Anda membuka situs harian fundamentalis Zionis-Israel, The Jerusalem Post (www.jpost.com), pada hari Jum’at, 11 Januari 2008 pagi, maka Anda akan melihat sebuah iklan bertajuk “Villas for Rent in Bali” dengan kalimat “Fantastics deal on private luxury villas for Rent in Bali. Book Now!” (www.paradisevillarental.com).

Sumber : Era Muslim

Hamas Tolak Libatkan Israel Kelola Perbatasan Rafah




Satu hari sebelum keberangkatan ke Kairo terkait undangan Mesir kepada delegasi Hamas dan Fatah untuk berdiskusi soal perbatasan Rafah, Hamas menegaskan bahwa kesepakatan pengelolaan Rafah yang ditandatangani tahun 2005 sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini dan karenanya harus diperbaharui. (eramuslim)